Rabu, 14 Maret 2018

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA KELAS XI SMKN 1 KALIBAGOR TAHUN PELAJARAN 2015/2016



Noorul Fatimah
SMK N 1 Kalibagor, Banyumas, noorulfatimah@yahoo.com

Kata Kunci : Partisipasi, Prestasi, NHT

ABTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan partisipasi dan prestasi belajar matematika melalui penerapan pembelajaran   kooperatif  tipe Numbered Heads Together (NHT) kelas XI ATU-2 yang berjumlah 30 orang pada semester genap SMK Negeri 1 Kalibagor tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai April 2016. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, terdiri atas 2 siklus dan masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan, dan Refleksi. Pengumpulan data dilakukan oleh pengamat dengan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan peserta didik. Sedangkan data partisipasi peserta didik dan respon pembelajaran dengan angket. Hasil observasi menunjukkan rata-rata peserta didik yang aktif dalam pembelajaran siklus I sebanyak  2,83 (70,75 %) dan pada siklus II sebanyak 3,30 (82,5) jadi ada prosentase kenaikan 11,75%. Kinerja guru mengalami peningkatan melalui perubahan peran sebagai fasilitator dan motivator dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil prestasi peserta didik dalam pembelajaran  pada siklus I menunjukkan rata-rata 71,93  dan pada siklus II rata-rata menjadi 76,70  ada  peningkatan sebanyak 4,77. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar matematika peserta didik.

INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMK N 1 KALIBAGOR




Noorul Fatimah
SMK N 1 Kalibagor, Banyumas, noorulfatimah@yahoo.com

Abstrak. Matematika merupakan salah satu unsur dalam pendidikan dan sudah diperkenalkan kepada peserta didik sejak tingkat dasar sampai jenjang yang lebih tinggi. Matematika sering dianggap sulit dan menakutkan oleh peserta didik termasuk peserta didik kelas X SMK N 1 Kalibagor. Padahal matematika dijadikan tolak ukur kelulusan peserta didik (SMP dan SMA/SMK) melalui diujikannya matematika dalam ujian nasional dan diajarkannya di semua jenjang pendidikan dan jurusan. Dalam penelitian ini penulis bertujuan memberikan gambaran tentang  kondisi peserta didik dan pendapat mereka tentang matematika. Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai Oktober 2015 di SMK Negeri 1 Kalibagor. Sumber data pada penelitian ini adalah  data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari responden melalui wawancara dan observasi. Data sekunder diperoleh dari data internal dan eksternal sekolah. Hasil wawancara dengan 20 responden (peserta didik) kelas X SMK N 1 Kalibagor yang terdiri dari 4 program keahlian  hasilnya ternyata hampir sama. Guru lebih aktif berceramah di dalam menyampaikan materi pelajaran tanpa adanya dukungan media pembelajaran yang memadai. Peserta didik cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran dan belum ada peran aktif peserta didik dalam interaksi edukasi di kelas. Akibatnya perasaan bosan belajar matematika sewaktu-waktu bisa muncul pada diri peserta didik  dan sangat berpengaruh kepada hasil yang tidak memuaskan ditambah lagi dengan tidak adanya dukungan keluarga. Pendapat  penulis tentang kesulitan belajar matematika karena kurangnya dukungan dari pihak keluarga dan karena media pembelajaran di sekolah yang kurang menarik. Menurut penulis semua dapat diatasi dengan melakukan inovasi (pembaharuan) pembelajaran dengan memanfaatkan media, guru harus mampu menerapkan strategi pembelajaran yang lebih menyenangkan dan komunikatif sehingga dapat meningkatkan peran serta peserta didik dalam proses pembelajaran.

      Kata Kunci.  Matematika, sulit, inovasi

Jumat, 09 Maret 2018

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK MELALUI QUANTUM TEACHING YANG DISETTING KOOPERATIF DI KELAS X SMK NEGERI 1 KALIBAGOR



Noorul Fatimah
SMK N 1 Kalibagor, Banyumas, noorulfatimah@yahoo.com

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika peserta didik melalui model quantum teaching yang disetting kooperatif  kelas X Apter 3 yang berjumlah 32 orang pada semester genap SMK Negeri 1 Kalibagor tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari sampai maret 2015. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, terdiri atas 2 siklus dan masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan, dan Refleksi. Pengumpulan data dilakukan oleh pengamat dengan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan peserta didik. Sedangkan data partisipasi peserta didik dan respon pembelajaran dengan angket. Hasil observasi menunjukkan rata-rata peserta didik yang aktif dalam pembelajaran siklus I sebanyak 2,66 (66,5%) dan pada siklus II sebanyak 3,18(79,5%) jadi ada Prosentase kenaikan 13%. Kinerja guru mengalami peningkatan melalui perubahan peran sebagai fasilitator dan motivator dalam model quantum teaching yang disetting kooperatif.  Hasil prestasi peserta didik dalam pembelajaran  pada siklus I menunjukkan rata-rata 2,48(62%) dan pada siklus II menjadi 2,74(66,75%)  ada prosentase peningkatan sebanyak 4,75%. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa model  quantum teaching yang disetting kooperatif  dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dalam pembelajaran peserta didik.
Kata kunci: quantum teaching, kooperatif, komunikasi

GAGASAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMK NEGERI 1 KALIBAGOR BANYUMAS


Noorul Fatimah
SMK Negeri 1 Kalibagor, Banyumas, noorulfatimah@yahoo.com


ABSTRAK
Setiap lembaga pendidikan dituntut untuk mampu meningkatkan keunggulan bersaingnya (competitive advantage) dalam sistem persaingan global. Salah satu lembaga yang terus berusaha mengembangkan adalah SMK Negeri 1 Kalibagor.SMK Negeri 1 Kalibagor sebagai salah satu sekolah kejuruan yang ada di Banyumas yang merupakan sekolah kelompok teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gmbaran tentang perencanaan pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru matematika di SMK Negeri 1Kalibagor, SMK Negeri 2 Purwokerto, SMK Wiworotomo dan sumbangan gagasan baru penulis dalam perencanaan pembelajaran matematika kelas X khususnya di SMK Negeri 1 Kalibagor. Penelitian dilakukan pada bulan November 2012 sampai April 2013 di SMK Negeri 1 Kalibagor, SMK Negeri 2 Purwokerto dan SMK Wiworotomo. Sumber data pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari informan melalui wawancara dan observasi. Data sekunder diperoleh dari data internal dan eksternal sekolah. Wawancara mendalam dilakukan terhadap informan yang terdiri dari 2 orang guru matematika SMK N 1 Kalibagor, 2 orang guru matematika SMK N 2 Purwokerto, 2 orang guru matematika SMK Wiworotomo dan 1 orang guru matematika yang sangat berpengalaman.  Hasil wawancara dengan 7 informan hasilnya ternyata hampir sama setiap mengajar menggunakan metode ceramah, dalam mempersiapkan perencanaan langsung menyusun RPP dan copy paste tahun sebelumnya, cara menghitung minggu efektif kurang tepat, tidak ada bahan ajar dan tidak ada silabus pribadi. Tidak ada perbedaan antara guru yang sudah mendapatkan sertifikat pendidik dan yang belum. Gagasan (inovasi) penulis dalam perencanaan pembelajaran matematika khususnya kelas X SMK sebelum menyusun perencanaan pembelajaran (pengembangan RPP) guru harus menyusun dan menguraikan: Standar Kompetensi, Analisis tujuan pembelajaran, analisis ruang lingkup pengajaran, analisis Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar, pengembangan silabus, pengembangan RPP untuk kemudian menyusun silabus pribadi, materi ajar, menyusun LKS dan menyusun RPP. Melihat Kalender Pendidikan untuk menghitung minggu efektif, minggu tidak efektif dalam satu semester untuk kemudian menghitung jam efektif dalam satu semester. Kemudian menentukan standar penilaian dengan melihat nilai input, daya dukung, menyusun rancangan penilaian dan mendaptkan KKM sebagai pedoman penilaian.
Kata kunci : perencanaan, guru, matematika